Rabu, 21 September 2016

Perkara Jahiliyah ke-17


Menisbatkan Kebatilan Yang Mereka Lakukan Kepada Para Nabi

Orang-orang jahiliyah menisbatkan kebatilan yang mereka lakukan kepada para Nabi. Sebagaimana hal itu disebutkan di dalam firman Allah subhanahu wa ta'ala," Dan sulaiman tidak kafir..." (QS. Al Baqarah:102). Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman," Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang nashrani”. ( Ali 'Imran: 67).

Note :

Termasuk jalan hidup orang-orang jahiliyah adalah menisbatkan kekufuran da n kesesatan mereka kepada para Nabi. Sebagaimana kaum Yahudi yang menisbatkan ilmu sihir kepada Nabi Sulaiman. Mereka berkata,"Sihir itu adalah sebagian dari perbuatan Sulaiman. Dengan ilmu tersebut, dia mempunyai kemampuan menguasai dan mengendalikan jin dan setan."

Mereka pura-pura tidak mengetahui bahwa para setan itu adalah sebagian dari makhluk Allah. Allah ta'ala berhak mengendalikan mereka sesuai kehendak-Nya. Dan sesungguhnya Allah telah mengendalikan mereka untuk Nabi-Nya, Sulaiman 'alaihissalam. Lalu kaum Yahudi menisbatkan ilmu sihir pada Sulaiman dalam rangka agar tersebar di kalangan manusia. Dan mereka berkata,"Ini merupakan amalan dan perbuatan para Nabi."

Orang-orang Yahudi dan Nashrani juga menisbatkan kekafiran mereka kepada Ibrahim 'alaihissalam, imamnya orang-orang yang bertauhid dan bapaknya para Nabi. Mereka menisbatkan kekufuran mereka kepadanya dengan mengatakan,"Ini adalah ajaran dan agama Ibrahim." Oleh karena itu Allah membantah mereka dengan firman-Nya,"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nashrani. Akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri(kepada Allah). Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik."(QS. Ali 'Imran).

Inilah agama Ibrahim 'alaihissalam. Sesungguhnya beliau berada diatas agama tauhid, berlepas diri dari kesyirikan dan orang musyrik. Bertentangan dengan apa  yang dipegangi oleh orang-orang Yahudi dan Nashrani. Dan juga tidaklah muncul agama Yahudi dan Nashrani itu kecuali setelah masa Ibrahim dan beberapa generasi. Maka agaimana bisa agama Yahudi dan Nashrani dinisbatkan kepadanya?! Ini adalah suatu kedustaan yang paling jelek. Sejarah juga mendustakan mereka. Karena antara mereka dan Ibrahim ada jarak beberapa masa yang cukup panjang. Sedangkan Taurat tidak diturunkan kepada Musa dan demikian juga Injil kepada 'Isa kecuali setelah masa Ibrahim 'alaihissalam. Sebagaimana Allah berfiman,

"Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim? Padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berfikir?" (QS. Ali 'Imran : 65).

Demikian juga apa yang terjadi diumat ini. Muncul orang-orang yang menisbatkan kebatilan mereka kepada Nabi dengan membuat hadits-hadits yang penuh kedustaan untuk menolong kebatilannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar