Selasa, 06 September 2016

Masalah ke-13:
Bersikap Ghuluw Terhaap Ulama Dan Orang Shaleh

Orang-orang jahiliyah bersikap ghuluw (berlebih-lebihan) kepada ulama' dan orang-orang shalih, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala, " Wahai Ahli Kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam agama, dan janganlah kalian mengatakan Allah kecuali yang benar." (QS. An Nisa': 171).

Note :

Ini merupakan permasalahan yang berbahaya. Pengertian Ghuluw secara bahasa adalah sesuatu yang melebihi batas atau ketentuannya. Sedangkan pengertian Ghuluw menurut syari'at adalah berlebih-lebihan di dalam mengangkat dan meninggikan pribadi tertentu diatas kedudukan yang semestinya. Seperti berlebihan di dalam hak para Nabi atau orang-orang shaleh, serta mengangkat mereka dari kedudukan mereka yang semestinya ke derajat Rububiyyah atau Uluhiyyah.

Adapun orang-orang jahiliyah, mereka berbuat ghuluw terhadap pribadi tertentu, yakni dengan mengangkat mereka dari kedudukannya. Sampai-sampai pada tingkatan menjadikan mereka sebagai sesembahan bersama Allah ta'ala. Sebagaimana orang-orang Yahudi telah berbuat ghuluw kepada Uzair, dan mereka berkata,"Dia adalah anak Allah." Demikian juga perbuatan ghuluw orang-orang Nashrani. Mereka menjunjung tinggi 'Isa bin Maryam 'alaihissalam dari kedudukannya sebagai seorang manusia biasa dan pengemban risalah kepada derajat keuluhiyyahan (sesembahan), dan mereka berkata,"Dia adalah anak Allah."

Demikian pula dengan kaum Nabi Nuh 'alaihissalam, mereka ghuluw kepada orang-orang shaleh dengan membuat gambar dan patung mereka. Kemudian mereka mengibadahinya sebagai sesembahan selain Allah ta'ala, lalu mereka mengangkat orang-oang shaleh sampai pada tingkat uluhiyyah.

Allah berfirman,"Dan mereka berkata,'Jangan sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kalan dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr'." (QS. Nuh : 23).

Berdasarkan ayat diatas, mereka telah menjadikan orang-orang shaleh tersebut sebagai sesembahan. Dan demikian juga selain mereka dari kelompok-kelompok kaum musyrikin sampai sekarang. Mereka telah bersikap ghuluw kepada orang-orang shaleh dengan melakukan thawaf di kuburan mereka, menyembelih dan bernadzar untuk mereka. Dan memohon pertolongan ketika dalam keadaan sulit kepada orang yang telah mati.

Mereka bersungguh-sungguh dalam memohon pada orang-orang shaleh tersebut agar memenuhi kebutuhan dan keperluan mereka. Perbuatan ghuluw seperti ini akan menyeret para pelakunya pada kesyirikan. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Janganlah kalian berlebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nashara yang berlebihan memuji kepada ('Isa) putra Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah,'Hamba Allah dan Rasul-Nya'." (HR. Al Bukhari : 3445).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar