Senin, 05 September 2016


Masalah ke 11 Dan 12: 
Mereka Bersandar Pada Qiyas Yang Batil Dan Mengingkari Qiyas Yang Shahih

Mereka, orang-orang jahiliyah, berdalil dengan qiyas (analogi) yang fasid (rusak).
Sebagaiman ucapan mereka yang disebutkan dalam firman Allah, " ...kamu tidak lain hanyalah manusia biasa seperti kami juga..." (QS.Ibrahim : 10).

Mereka mengingkari qiyas yang shahih, yakni (qiyas) al-jaami' (sesuai). Adapun qiyas yang sebelumnya, yang berlawanan dengan al-jaami' adalah (qiyas) al faariq (bertentangan).

Note:

Masalah yang ke 11 dan 12 adalah penyandaran orang-orang jahiliyah adalah kepada qiyas yang fasid (rusak) dan pengingkaran terhadap qiyas yang shahih. Makhluk yang pertama kali melakukan qiyas yang fasid adalah iblis. Ketika Allah memerintahkannya bersujud kepada Adam, maka iblis berkata :

"Aku lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS. Al A'raf : 12).

Iblis menyangka bahwa api lebih baik daripada tanah, sehingga ia menganggap bahwa ia lebih baik dan mulia dari Adam 'alaihissalam. Dan ini adalah qiyas yang fasid (rusak). Karena api tidaklah lebih baik daripada tanah, bahkan tanahlah yang lebih baik daripada api. Karena api membakar, menghancurkan, dan melenyapkan segala sesuatu. Sedangkan tanah mempunyai sifat dapat menumbuhkan segala sesuatu dan berbagai macam benih, serta mempunyai kebaikan untuk manusia.

Demikian pula dengan kaum musyrikin. Mereka telah melakukan qiyas ini ketika mendustakan para Rasul. Mereka berkata,"Kamu tidak lain hanyalah manusia biasa seperti kami juga." (QS. Ibrahim : 10).

Mereka berdalil dengan sifat manusia untuk menentukan ketidakbenaran risalah para Nabi. Karena risalah itu tidak sah (menurut anggapan mereka) jika diberikan pada manusia.Inipun merupakan qiyas yang batil, karena itu adalah qiyas yang rusak. Sebab para utusan itu dimuliakan dan diutamakan oleh Allah ta'ala atas selain mereka, dan Allah telah memilih mereka.
Allah adalah Dzat yang Maha Mengetahui tentang keadaan dan kepantasan untuk mengemban amanat risalah tersebut.

Dan masalah selanjutnya adalah oran-oran jahiliyah mengingkari qiyas yang shahih. Yaitu bahwa Rasul yan diutus adalah manusia juga sama seperti mereka, dan rasul yang diutus kepada malaikat adalah dari kalangan malaikat juga. Inilah qiyas yang shahih. Didalamnya terkandung hikmah dan fitrah yang bersih, bahwa Rasul itu sesuai dengan jenis kepada siapa mereka diutus, bukan dari jenis yang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar