Hendaknya setiap muslim harus mengetahui jenis-jenis fitnah, agar ia dapat berjalan di atas ilmu dan keterangan yang nyata, dan hingga ia tidak terkecoh, terutama bagi para pemuda. Sebagaimana diketahui bahwa diakhir zaman akan muncul da'i-da'i penyebar fitnah dan penyesat umat. Secara umum mereka terbagi kepada 2 hal :
Pertama: Penyeru kepada syirik, kekufuran, kesesatan dan penyebar aqidah menyimpang.
Kedua: Penyeru kepada perbuatan dosa dan maksiat, baik dosa besar maupun dosa kecil.
Banyak sekali jalan keluar dari fitnah dan kemungkaran yang menghadang kaum muslimin pada zaman ini yang tidak mungkin disebutkan satu per satu di sini. Namun kita akan sebutkan satu diantaranya yang merupakan solusi utama dan asas dalam menanggulanginya. Siapa saja yang menemui jalan ini ia pasti termasuk orang-orang yang selamat dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jalan itu adalah menuntut ilmu.
Ilmu merupakan jalan keselamatan dari fitnah-fitnah tersebut. Yaitu ilmu yang benar sebagai faktor utama penjamin keselamatannya dari fitnah. Setiap orang yang mendapat karunia ilmu maka ia berada di bawah naungan cahaya terang yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui cara selamat dari kebinasaan. Ilmu yang dimaksud di sini adalah ma'rifatullah (mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan dalil-dalil),
memahami syariat-Nya, hak-hak-Nya, hukum-hukum-Nya, janji-janji serta ancaman siksa-Nya.
Pertama kali camkanlah bahwa engkau adalah hamba Allah. Engkau tidak diciptakan-Nya secara sia-sia. Ketahuilah bahwa Dia-lah Rabb yang telah menciptakan engkau, dan Dia-lah yang mengatur engkau. Renungilah hal itu dengan melihat tanda-tanda kebesaran-Nya baik yang tersirat maupun yang tersurat. Yakinilah bahwa Dialah Allah yang mengatur dan memiliki engkau, yang telah mencurahkan nikmat-Nya yang tiada terhingga kepada engkau.
Dan ketahuilah bahwa engkau hanyalah seorang makhluk. Milik Sang Pencipta dan Pemberi rezeki. Engkau sangat membutuhkan-Nya setiap saat. Dan engkau telah menikmati nikmat-nikmat-Nya yang terus mengalir tanpa henti. Lalu sadarilah bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah membebani engkau, yaitu dengan perintah dan
larangan-Nya. Dia memerintahkan dan mewajibkan engkau beribadah serta melarang dan
memperingatkan engkau dari perka-ra haram supaya dijauhi. Perkara-perkara di atas wajib engkau ketahui.
Pelajari dan tekunilah karena hal itu tidaklah sulit, bacalah Al-Qur'an dan kitab-kitab As-Sunnah seperti Shahih Al-Bukhari, Muslim dan lainnya. Di sana pasti engkau dapati pelipur lara dan obat yang manjur untuk setiap penyakit. Di sana juga engkau dapati kewa-jiban-kewajiban ibadah seperti shalat, thaharah (bersuci), dan rukun-rukun Islam lainnya. Di dalamnya juga terdapat keterangan bahwa Allah
Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan perkara-perkara mubah yang boleh kita nikmati untuk menyambung hidup, dan juga menjelaskan perkara-perkara haram dan sejenisnya.
Jika hal itu sudah engkau fahami, maka selanjut-nya ketahuilah bahwa di sana ada pahala dan siksa. Yaitu bilamana seorang hamba menjaga kewajiban-kewajiban ibadah itu, niscaya Allah akan memberinya pahala. Demikian pula bila ia menjauhi perkara haram semata-mata melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia akan diberi oleh-Nya pahala yang besar. Dan sadarilah bahwa jika ia melakukan perkara haram itu atau menganggapnya remeh, niscaya Allah akan menyiksanya. Apabila ia meninggalkan kewajiban, maka Allah akan menyiksanya karena itu. Dan siksaan itu ada yang disegerakan ada pula yang ditangguhkan, sebagaimana juga halnya pahala.
Bilamana semua itu telah engkau resapi, apakah engkau masih berbuat durhaka kepada Allah? Apakah engkau masih bisa terkecoh lantas berbuat maksiat? Maka dari itu, pelajarilah aqidah yang benar agar engkau tidak tertipu oleh juru-juru dakwah yang sesat, para ahli bid'ah, mu'tazilah dan lainnya.
Ketahuilah bahwa aqidahmu akan senatiasa lurus selama engkau mempelajari aqidah Ahlus Sunnah dan berpegang teguh dengannya. Selanjutnya setelah engkau mengetahui perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala, pahala dan siksa-Nya, janganlah sekali-kali engkau terima ajakan yang membuatmu malas beribadah dan menjerumuskanmu ke dalam perbuatan haram. Anggaplah orang yang mengajak itu
sebagai juru-juru kesesatan dan fitnah, yang merupakan cobaan Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap orang-orang jahil.
Mengetahui perkara-perkara tersebut merupakan asas dalam meraih keselamatan. Demikianlah terapi yang sangat gampang dan mudah. Dan alhamdulillah, di negara kita ini sarana dan prasarana menuntut ilmu mudah didapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar