Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah mensifati mereka dengan sabdanya: “Yang membawa ilmu (agama) ini adalah orang-orang yang adil dari setiap generasi, mereka melenyapkan penyimpangan orang-orang yang melampaui batas dan kedustaan orang-orang yang batil serta ta’wil orang-orang yang bodoh.” (HR. Ibnu Abi Hatim di muqoddimah al jarh wa ta’dil (1/1/17), Baihaqi di sunan kubro (10/209), Ibnu Abdil Bar di tamhid (1/59), dan yang lainnya dengan sanad Hasan Lighoirih).
Baca juga : 12 Alasan Mengapa Rokok Itu Diharamkan
Al-Khotib al-Baghdadi Rahimahullahu berkata menjelaskan hadits diatas: “Ini adalah persaksian dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bahwasanya Ahlul Hadits mereka adalah pembawa bendera agama ini dan imam-imam kaum muslimin yang menjaga syari’at ini dari penyimpangan, kedustaan yang batil dan membantah ta’wil orang-orang yang bodoh. Maka wajib mengembalikan dan mempercayakan urusan agama ini kepada mereka –semoga Allah meridhoi mereka-. (dinukil dari tafsir Qurthubi: 1/26).
Abu Dawud Rahimahullahu berkata: “Kalaulah bukan karena golongan ini, niscaya Islam akan hilang, yaitu Ahlul Hadits yang menulis atsar.” (lihat Syarofu Ashabil Hadits: 106, karya: al-Khotib al-Baghdadi Rahimahullahu).
Sufyan Ats Tsauri Rahimahullahu berkata: “Malaikat adalah penjaga langit, dan Ahlul Hadits adalah penjaga bumi.” (lihat Syarofu Ashabil Hadits: 85).
Al-Hafidz Abdullah bin Dawud Al-Khuraibi Rahimahullahu berkata:”Aku telah mendengar para imam-imam dan para pendahulu kami berkata: “Sesungguhnya Ahlul Hadits dan pembawa ilmu (agama ini) mereka adalah manusia kepercayaan Allah yang membawa agama-Nya dan menjaga Sunnah Nabi-Nya dengan apa yang mereka ketahui dan mereka amalkan”.(lihat Syarofu Ashabil Hadits: 83).
Yazid bin Zurai’ Rahimahullahu berkata: “Setiap agama mempunyai pahlawan, dan pahlawan agama ini adalah ashabul asanid (perowi Hadits)”. (lihat Syarofu Ashabil Hadits: 86).
Al-Khotib al-Baghdadi Rahimahullahu berkata: “Tuhan semesta alam telah menjadikan thoifah al manshuroh (kelompok yang mendapat pertolongan) sebagai pembela agama ini. Mereka melawan tipu daya orang-orang yang menyimpang dengan keteguhan mereka terhadap syari’at yang kokoh ini. Mereka mencukupkan diri dengan mengikuti atsar para sahabat dan tabi’in. Kesibukan mereka adalah menjaga atsar. Mereka mengarungi padang pasir yang tandus lagi sepi dan menyeberangi daratan serta lautan untuk mengumpulkan syari’at (hadits-hadits) Mushtofa. Mereka tidak berpaling darinya (sunnah) dengan mengkuti pendapat dan hawa nafsu. Mereka menerima syari’at dengan perkataan dan perbuatan, mereka menjaga sunnahnya dengan hafalan dan periwayatan, mereka menetapkan sumbernya, maka merekalah orang yang berhak dengan sunnah dan yang patut memilikinya. Berapa banyak para penyimpang yang hendak mencampur syari’at dengan sesuatu yang bukan darinya, namun Allah Ta’ala membela agama-Nya dengan Ahlul Hadits. Mereka adalah penjaga pondasi-pondasi agama, mereka tegak dengan perintah dan urusannya. Apabila ada orang yang berpaling dari agama ini maka merekalah yang membela agama. Mereka itulah golongan Allah, ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.” (lihat Syarofu Ashabil Hadits hal-10).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar