Diantara petunjuk Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam adalah apabila mayit telah dikuburkan, Beliau berdiri di samping kuburannya dan berkata:
“Mohonkanlah ampunan untuk saudara kalian dan mintakanlah keteguhan untuknya karena dia sekarang sedang ditanya.” (HR. Abu Dawud dan Al Baihaqi).
Diriwayatkan dalam beberapa atsar, malaikat yang menanyai itu bernama Munkar dan Nakir. “Apabila mayit telah dikubur atau Jika salah seorang kalian dikubur maka ada dua malaikat yang mendatanginya yang keduanya hitam kebiruan, diberi nama Munkar dan yang lainnya bernama Nakir.” (Hadits ini dishahihkan AlAlbani dalam AshShahihah (1391)).
Sebagian ulama mengingkari dua nama tersebut, mereka berkata: Bagaimana mungkin dinamakan dengan nama Munkar dan Nakir, padahal mereka disifati oleh Allah dengan sifatsifat pujian? dan juga karena hadits yang menjelaskan demikian adalah hadits dha’if ?.
Sebagian lainnya berpendapat (bahwa nama keduanya adalah Munkar dan Nakir), berhujah dengan hadits tersebut. Sesungguhnya penamaan tersebut tidaklah berarti kedua malaikat tersebut munkar dari sisi dzatnya, akan tetapi mereka disebut munkar dalam artian mayit tersebut tidak mengenali keduanya dan mayit tersebut tidak mengetahui keduanya sebelum itu, sebagaimana Ibrahim 'alaihissalam berkata kepada para tamunya dari kalangan malaikat:
“Sesungguhnya kalian adalah kaum yang munkar” (QS. AdzDzariat : 25).
Maksudnya, Ibrahim 'alaihissalam tidak mengenali mereka sebelum itu. Maka dua malaikat tersebut adalah Munkar dan Nakir karena keduanya itu tidak dikenali oleh mayit.
Kemudian, apakah dua malaikat tersebut adalah malaikat yang baru, yang penghuni kubur diserahkan padanya atau malaikat yang dahulu mencatat amalan yang berada/duduk di kanan dan kirinya (ketika di dunia)?.
Di antara para ulama ada yang berkata: “Bahkan keduanya adalah malaikat yang mengiringi seseorang. Sesungguhnya pada setiap orang itu ada dua malaikat di dunia yang selalu mencatat amalannya dan di alam kubur keduanya akan bertanya kepada mayit tiga pertanyaan.”
Di antara mereka ada yang berkata: ”Bahkan keduanya adalah malaikat lain dan Allah ta'ala berfirman:
“Dan tidaklah ada yang mengetahui pasukan (malaikat) Rabbmu kecuali Dia.” (QS. AlMuddatstsir : 31).
Dan malaikat adalah makhluk yang sangat banyak jumlahnya. Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya langit berteriak dan dia berhak untuk berteriak, tidaklah ada satu jengkal tempat di langit atau tempat seluas empat jari kecuali di sana ada malaikat yang shalat kepada Allah ta'ala dan atau sedang ruku’
dan sujud.” (HR. Ahmad (5/173), AtTirmidzi (2312) dan Ibnu Majah (4190) dan Al Hakim dalam AlMustadrak (2/510) dari Abu Dzar radhiyallahu'anhu dan dihasankan AlAlbani dalam AshShahihah (1722)).
Dan langit itu sangat luas, sebagaimana firman-Nya:
“Dan langit telah kami bangun dengan kekuatan yang agung dan sungguh Kami telah meluaskannya.” (QS. AdzDzariyat : 47).
Yang jelas tidaklah aneh, manakala Allah ta'ala menciptakan bagi setiap orang dalam kuburnya dua orang malaikat yang diutus kepadanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar