Kamis, 08 September 2016

Inilah 3 Waktu Utama Membaca Ayat Kursi yang Jarang Anda Ketahui

Seperti yang kita tahu, ayat kursi diketahui dapat melindungi kita dari hal-hal buruk atas izin Allah. Selain itu, bacaan ayat kursi menjadi amalan baik bagi kita umat manusia agar lebih dekat dengan Sang Maha Pencipta.


Sebuah dalil menjelaskan bahwa hanya Allah yang pantas untuk disembah dan Dia akan hidup kekal abadi serta selalu mengurus ciptaan-Nya. Dia tidak pernah tidur ataupun mengantuk. Segala yang ada di bumi, langit, bahkan diantara keduanya merupakan milik Allah semata. Tidak ada yang bisa memberikan manfaat kecuali atas izin-Nya. Allah mengetahui segala yang terjadi, baik itu peristiwa secara terang-terangan ataupun sembunyi-bunyi. Jangankan sebuah peristiwa, Allah juga dapat mengetahui apa yang ada di hati dan pikiran kita. Berbeda dengan manusia yang tidak mengetahui apapun dari ilmu Allah kecuali kehendak-Nya.

Berikut ini adalah tiga waktu untuk membaca ayat kursi, yaitu:

1. Ketika pagi dan petang

Mengenai orang yang membaca ayat kursi di pagi dan petang hari, dari Ubay bin Ka’ab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ

“Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655)

2. Setelah shalat fardhu

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ

“Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram).
Maksudnya, tidak ada yang menghalanginya masuk surga ketika mati.

3. Sebelum tidur

Hal ini dapat dilihat dari pengaduan Abu Hurairah pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seseorang yang mengajarkan padanya ayat kursi.
Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311)

Sebuah hadits menjelaskan bahwa ayat di dalam Al-Qur’an yang paling agung adalah ayat kursi. Hal ini menunjukkan jika ayat kursi memiliki keutamaan yang harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, beberapa orang mungkin masih bingung mengapa ayat kursi memiliki keagungan yang lebih. Imam Nawawi menjelaskan bahwa di dalam kalimat ayat kursi, terdapat sifat dan nama Allah yang penting, yaitu sifat ilahi, sifat hidup, wahdaniyah, sifat ilmu, sifat kekuasaan, sifat kerajaan, dan sifat kehendak. Ketujuh sifat dasar itu terkandung di dalam bacaan ayat kursi ini.

Sebagai seorang muslim, sebisa mungkin memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk lebih mengingat Allah. Meskipun semua ayat Allah memiliki manfaat, ayat kursi memiliki keutamaan yang bisa kita gunakan sebagai amalan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar