Minggu, 02 Oktober 2016

Banyak Dosa Tapi Sukses Dunianya. Waspadalah Itu Jebakan

istidraj

Tidak sedikit orang yang semakin banyak bermaksiat, semakin kaya. Semakin besar kedzhalimannya, semakin makmur di dunia. Semakin besar kekafirannya, semakin tinggi jabatannya, dan seterusnya.

Mereka adalah orang-orang yang ‘sukses’. Sukses dalam pandangan orang awam. ‘Sukses’ semacam itu hanyalah semu. Ia seakan-akan sukses, padahal menabung penderitaan yang berlipat dan berkepanjangan.

Baca juga : Masalah Jahiliyah ke-6: Berhujjah Dengan Apa Yang Ada Pada Nenek Moyang Mereka Tanpa Peduli Dengan Sandarannya

Semakin seorang jauh dari Allah, semakin ia makmur di dunia. Itu disebut sebagai istidraj. Allah mengulur untuknya. Allah beri limpahan nikmat yang terus berlipat seiring dengan kedurhakaannya, agar semakin bertumpuk dosanya, dan semakin besar adzabnya di sisi Allah. Ketika ia semakin berkubang dengan kemaksiatannya, semakin lalailah ia, dan secara tiba-tiba Allah mengadzabnya.

Rasul shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Jika engkau melihat Allah memberi bagian dari (kenikmatan) dunia kepada seseorang atas kemaksiatannya yang ia senangi, ketahuilah sesungguhnya itu adalah istidraj. Kemudian Rasul membaca firman Allah (yang artinya):

“Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan pintu-pintu kesenangan untuk mereka. Kami siksa mereka secara tiba-tiba, sehingga ketika itu mereka terdiam berputus asa (QS. al-An’aam : 46) (HR. Ahmad).

Jadi janganlah kita merasa iri ketika kita sudah berusaha semaksimal mungkin menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya tapi hidup kita masih saja miskin. Sedangkan mereka yang bergelimang dengan kemaksiatan malah justru diberi nikmat dunia yang lebih dari kita. Ketahuilah jika seandainya dunia ini punya nilai disisi Allah niscaya orang-orang kafir tidak akan diberi bagian. Namun karena dunia itu tidak ada nilainya disisi Allah maka orang-orang kafir pun diberi kenikmatan dunia ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar