Kamis, 27 Oktober 2016

Hikmah Mengapa Manusia Tidak Mendengar Adzab Kubur

siksa kubur

Setiap muslim wajib meyakini bahwa ketika seorang manusia meninggal, maka ada dua keadaan yang akan dialaminya, apakah ia mendapat nikmat kubur ataukah siksa kubur. Salah satu siksaan yang dialami ahli kubur adalah dipukul karena  tidak  mampu  menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, sama saja  apakah orang  kafir atau munafik. Dia akan dipukul dengan Mirzabah yakni pemukul atau palu dari besi.

Disebutkan dalam suatu  riwayat, kalau seluruh penduduk Mina berkumpul untuk  memikulnya maka mereka tidak mampu untuk memikulnya. Apabila dia dipukul maka akan  berteriak dengan teriakan yang terdengar oleh semua makhluk kecuali manusia.

Terkadang yang mendengarnya akan terpengaruh dengannya, sebagaimana  Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewati kuburan musyrikin dari atas keledainya, maka keledai tersebut lari menjauh, hampir melemparkan Beliau dikarenakan keledai tersebut mendengar  suara orang yang sedang diadzab. (HR. Muslim (2867) dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu).

Sedangkan manusia tidak mendengar teriakan tersebut karena beberapa hikmah:

1) Pertama seperti yang diisyaratkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,”Kalaulah seandainya kalian tidak saling menguburkan, niscaya aku akan berdo’a kepada Allah agar Allah memperdengarkan azab kubur kepada kalian”.(HR. Muslim dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu).

2) Dirahasiakannya hal tersebut untuk menutup rahasia/aib­aib  mayit.

3) Agar keluarganya tidak selalu bersedih, karena jika keluarganya mendengar mayit tersebut
sedang diadzab dan berteriak, maka mereka tidak akan tenang hidupnya.

4) Agar keluarganya tidak menanggung malu, karena manusia akan berkata :  inilah anakmu, inilah bapakmu, inilah saudaramu, dan sebagainya.

5) Sesungguhnya kita akan binasa karena suara teriakan tersebut sangatlah tidak  menyenangkan, bahkan suara tersebut dapat merontokkan jantung dari uratnya, maka manusia akan mati atau pingsan karenanya.

6) Kalau manusia dapat mendengar teriakan orang­orang yang diadzab, maka beriman  dengan adzab kubur merupakan keimanan terhadap sesuatu yang  nampak, bukan beriman dengan hal ghaib lagi, sehingga ketika itu tidak ada lagi manfaatnya ujian. Karena manusia itu akan beriman dengan segala sesuatu yang dia akan saksikan dengan pasti, manakala hal tersebut tidak nampak darinya. Dan mereka tidak akan mengetahuinya kecuali dengan jalan  pengabaran sehingga menjadi termasuk bab beriman dengan hal ghaib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar