Minggu, 28 Agustus 2016

Masalah ke-7: 
Kekuatan Yang Dimiliki Dijadikan Sebagai Dalil Bahwa Merekalah Yang Berada Diatas Kebenaran


Dalil mereka (di dalam mengukur kebenaran) adalah dengan melihat kekuatan di dalam pemahaman dan perbuatan. Dan juga (mereka melihatnya dari sisi) kekuasaan, harta serta kedudukan yang dimiliki oleh sekelompok orang. Allah subhanahu wa ta'ala membantah hal tersebut dengan firman- Nya,

"Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu..." (QS. Al-Ahqaf : 26).

Dan Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "...Padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya." (QS. Al-baqarah : 89).

Allah subahanahu wa ta'ala juga berfirman, "... Mereka mengenalnya sebagaimana mereka mengenal anak-anaknya .." (QS. Al-baqarah : 146)


Note :

Termasuk bagian perkara kejahiliyahan adalah mengukur kebenaran dengan dalil apa-apa yang dipunyai oleh orang kuat. Yaitu orang-orang yang memiliki kedudukan dan kecerdasan. Dan ini adalah prinsip orang-orang jahiliyah dalam mengenali kebenaran. Mereka berkeyakinan bila seseorang mempunyai kekuatan, harta, kemewahan, dan kedudukan maka dialah yang benar. Dan sebaliknya, segala sesuatu yang orang-orang fakir miskin berada di atasnya (dan hal itu kebenaran), maka mereka anggap sebagai suatu kebatilan. Inilah keadaan orang-orang jahiliyah.

Allah ta'ala berfirman,"Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman,"Manakah diantara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan(nya).(QS. Maryam : 73).

Dan juga Allah berfirman,"Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata." (QS. Maryam : 74).

"Dan berapa banyak umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka lebih besar kekuatannya daripada mereka ini."(QS. Qaf : 36).

Ayat-ayat diatas dan yang semisalnya, menunjukan bahwa yang dijadikan ukuran itu bukanlah kekuatan dan harta. Jika seseorang berada diatas kesesatan, maka sesungguhnya kekuatan, harta, dan kedudukan tidak akan bermanfaat baginya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar